ShoutMix chat widget

Catching Fire - Suzanne Collins


Suzanne Collins kembali dengan sekuel dari The Hunger Games-Catching Fire. Catching Fire menawarkan alur yang epik, penggambaran-penggambaran setiap pemikiran dari tokoh utama, Katniss Everdeen yang nyata dan penuh intrik. Menceritakan tentang mulai dari tur kemenangan Katniss dan Peeta, yang memang sudah tradisi setiap pemenang dalam acara Hunger Games diharuskan serta dijadwalkan untuk mengikuti tur kemenangan mereka di setiap distrik dan juga di The Capitol. Dan api pun mulai tersulut, yang dimaksud adalah api pemberontakan mulai tersulut, secara tidak langsung dilakukan oleh Katniss Everdeen saat ia berkunjung ke distrik 11 dan melakukan pidatonya yang di dalam pidato tersebut, Katniss berterimakasih pada seluruh distrik 11 atas bantuannya dalam The Hunger Games, seluruh distrik 11 lalu menyampaikan salam kehormatan-menaruh 3 jari di bibir lalu menghadapkannya ke Katniss-yang berujung pada maut 1 orang provokator, dan Chaos yang tak bisa dihentikan disana.
Kesenangan pun berakhir, kemenangan pun tak ada artinya lagi. Itu mungkin kalimat yang pas untuk menggambarkan perasaan seorang Katniss Everdeen saat ia tau, ada yang tidak beres dengan Hunger Games ke 75-atau Quarter Quell ke-3- mgngetahui bahwa semua pemenang dari berbagai distrik akan dikumpulkan, dan di pilih kembali sebagai peserta dari Hunger Games ini. Membuat Katniss, Peeta, shock berat.
Finnick Odair, Johanna Mason, Beetee, adalah teman dan sekutu baru mereka disini-yang masih hidup pada akhir permainan-mereka semua ikut membantu Katniss serta Peeta dalam game maut, yang arenanya adalah sebuah jam. Jam besar yang tiap jamnya, ada tantangan menakutkan baru yang dirancang Capitol. Lalu pada akhirnya, Katniss pun keluar dengan selamat dari game tersebut, menanti para pemberontak dan harus memimpin pemberontakkan nantinya. Yang akan sangat disorot di buku selanjutnya, Mockingjay.
May the odds be ever in your favor

0 Response to "Catching Fire - Suzanne Collins"

Posting Komentar