ShoutMix chat widget

Hidup itu Vektor

Semakin lama hdup, saya pun sadar akan kenikmatan yang sudah diberikan tentang yang namanya hidup itu.
Dia terus berjalan, dia terus terarah, kadang ke depan ke samping walaupun hanya 1 Derajat dari garis horizontal,  dia terus bergerak.

Layaknya Vektor, yang mempunyai arah dalam setiap nilainya. Negatif maupunpositif,

Namun seperti pengambilan nilai X yang diutamakan adalah nilai positif, jika ada 2 nilai yang berbeda. Sama seperti hidup, jika Hidup bernilai Negatif, maka sudah melawan arah, sudah berbalik arah, dan artinya waktu pun berarah mundur.

Atau saja seperti nilai nilai pada Kuadran yang jika berada pada kuadran 1 positif, untuk kuadran 2 3 dan 4 tergantung jalan mana yang kau pilih, akan menjadi Positif juga, jika salah jalan maka Akan bernilai negatif yang Contohnya Tangen pada Kuadran Dua dan Kuadran Tiga.

Jika hidup tak searah lurus dengan sumbu X atau Y, maka diambil kesimpulan bahwa dihidup itu penuh liku liku, tak selalu sejajar, nan juga tak selalu tak sejajar. Kadang pula hidup itu berbelok dan hanya dengan Diferensial bisa mendapat nilai dari waktu yang sesaat itu.

Saya juga pernah mendapat gonjang-ganjing saat ditarik ke dua arah, ke arah Negatif dan Positif, lalu dihitung Nilai dari masing masing sumbu, dan dihitung Resultannya, untungnya lebih besar nilai dari dorongan yang positif, yang membuat saya bertahan sampai saat ini menempuh hidup.

Sekian lama hidup ini berjalan, banyak pula halangan yang dilewati, dan sesekali melewati puncak tertinggi, saya bilang sesekali karena puncak dalam hidup itu relatif, mungkin saat masih SD, puncak nya adalah mendapat ranking 1 UASBN atau apalah namanya se-sekolah, tapi jika sudah SMA, mungkin akan terasa lebih berat untuk mendapat nilai yang terbesar se sekolah, maka kita akan menganggap sudah mencapai puncak pada masa dimana pencerahan terjadi, mungkin saat kita menang olimpiade nasional, lomba-lomba, atapun nilai yang menggembirakan.

seperti maka nilai dari puncak itu juga bisa dicari kapan, dan dimana kordinat dari nilai puncak itu.
hasil bagi Kecepatan mula menapaki jalan vertikal dengan Hambatan yang "selalu" ada saat berada di bumi dan "selalu" ada pada saat menapaki sesuatu secara vertikal
 Saat mata melihat ke puncak yang relatif itu pun, bisa terhitung dengan
hasil kali Kuadrat kecepatan Mula menapaki jalan diagonal dengan Sinus kemiringan kali 2 sudut yang terlewati, dibagi 2 kali hambatan yang selalu ada di bumi
mengapa harus 2 kali?
Karena jalan tidak bisa dilalui dalam 1 kali gerakan, harus ada observasi, harus ada hipotesa, harus ada analisa mengenai masalah yang ada, tak bisa satu kali langkah "skakmat"

hal Itu sangat tinggi, hal yang akan menjadi puncak sementara kita, ketinggian itu seperti  akan dapat dihitung, namun jika dilihat, maka
Kuadratkan Kecepatan mula diagonal, kalikan hasil Kuadrat sinus sudut yang dilewati dan dibagi 2 kali hambatan yang selalu ada di bumi.
Maka kordinat puncak akan bisa terbaca, dan tinggal kemauan kita sendiri untuk melewati atau tetap diam stabil di titik itu, walaupun tidak mungkin, karena pasti akan turun juga dengan kecepatan, percepatan sama dengan arah yang berbalik saat menapaki jalan itu untuk kembali ke dasar.

Layaknya Gerak Parabola ...



V-8